Jumat, 06 Januari 2012

Bab IV

BAB IV
ANALISIS PEMBAHASAN

A.      Kekuatan dan Kelemahan Metode Dakwah Bil Lisan dan Bil Hikmah untuk Pembinaan Akhlak Santri
Secara garis besar dalam setiap metode dakwah pasti ada kelebihan dan kelemahan. Ini terbukti dari pengamatan dan penelitian yang kami lakukan, terutama pada dua metode dakwah yang diterapkan oleh Pondok Pesantren Darul Yatama As Syifa’. Kedua metode dakwah yang dimaksud adalah metode dakwah bil lisan dan bil hikmah. Adapun kekuatan dan kelemahannya adalah sebagai berikut[1] : 
1.      Kekuatan
a.      Kekuatan Metode Dakwah Bil Lisan
   Metode dakwah bil lisan memiliki beberapa keistimewaaan atau kelebihan  antara lain :
    1. Dalam waktu yang relatif singkat dapat di sampaikan banyak bahan.
    2. Memungkinkan da’i menggunakan pengalamannya, keistimewaannya dan kebijakannya sehingga mad’u mudah menerima ajaran yang di sam paikannya.
    3. Da’i lebih mudah mengusai seluruh mad’u.
    4. Bila diberikan dengan baik, dapat memberi stimulasi kepada mad’u untuk mempelajari yang di sampaikan
    5. Dapat meningkatkan status da’i.
    6. Metode dakwah bil lisan ini lebih fleksibel, artinya mudah di sesuaikan dengan sikon serta waktu yang tersedia, jika waktu singkat bahan dapat disingkat dan jika waktu panjang dapat disampaikan bahan sebanyak-banyaknya.
b.      Kekuatan Metode Dakwah Bil Hikmah
   Metode dakwah bil hikmah memiliki beberapa keistimewaaan atau kelebihan  antara lain :
1.      Metode bil hikmah ini dapat dipergunakan untuk memanggil/menyeru orang yang intelektual, berilmu pengetahuan atau pendidikan tinggi.
2.      Lebih berkesan dan dapat dijadikan pelajaran langsung
3. Tidak mudah hilang atau lupa tentang isi yang disampaikan dari metode ini.
2.      Kelemahan
a.   Kelemahan Metode Dakwah Bil Lisan
   Metode dakwah bil lisan  selain memiliki beberapa kelebihan juga memiliki kekurangan atau kelemahan antara lain :
    1. Da’i sukar memahami mad’u terhadap bahan-bahan yang di sampaikannya.
    2. Metode ceramah hanya bersipat komunikasi satu arah.
    3. Sukar menjajaki pola fakir mad’u dan pusat perhatiannya.
    4. Da’I lebih cenderung bersifat otoriter
    5. Apabila da’i tidak mengetahui psikologi mad’u maka ceramah akan melantur dan menjadi lebih bosan
b.      Kelemahan Metode Dakwah Bil Hikmah
      Metode dakwah bil hikmah  selain memiliki beberapa kelebihan juga memiliki kekurangan atau kelemahan antara lain :
      1.   Bagi mad’u yang kurang beritelektual metode ini kurang efektif
      2.   Tidak semua da’i dapat melaksanakan metode dakwah bil hikmah
3.   Memerlukan banyak waktu dalam dakwah bil hikmah
B.   Efektivitas Metode Dakwah Bil Lisan dan Bil Hikmah
Pondok Pesantren dinilai sebagai benteng pembangunan akhlak dan pusat pendidikan karakter bangsa dengan pola pembinaan selama 24 jam. Bagi pesantren pembangunan akhlak santri di atas segala-galanya. Variabel terbesar keberhasilan pendidikan di pesantren adalah akhlak. Pesantren merupakan kawah candradimuka pendidikan karakter bangsa.. Penyelenggaraan pendidikan di pesantren umumnya selalu diprioritaskan pada penggemblengan masalah akhlak.
Pola pembinaan santri selama 24 jam yang dilakukan pesantren ditujukan untuk membina akhlak. Dengan pola 24 jam santri tinggal di asrama, kiai dan guru dapat mengontrol perilaku santri dan mengarahkan sesuai dengan akhlak Islam Pesantren memberikan kontribusi signifikan dalam membangun moralitas dan karakter bangsa. Pembangunan akhlak menjadi perhatian besar bagi kebanyakan pesantren di tanah Air.
Dalam hal ini kami melihat dalam pembinaan akhlak santri di Ponpes Darul Yatama As Syifa’ menggunakan dua metode yang cukup mujarab. Kedua metode tersebut adalah melalui Bil Lisan dan Bil Hikmah. Sosok sentral yang menerapkan metode tersebut adalah sang Pengasuh Pondok Pesantren sendiri, yakni Bapak K. Abdullah Manaf, AH. Beliau selalu menyisipkan keduanya dalam kegiatan apapun, supaya pembinaan akhlak santri dapat terlaksana secara maksimal. Selain Pengasuh Pondok Pesantren tersebut, para Asatidz juga ikut andil dalam pembinaan akhlak santri, tapi masih banyak dari mereka yang menggunakan metode dakwah bil lisan, hanya beberapa ustadz yang mampu menguasai metode dakwah bil hikmah. Ini dikarenakan metode dakwah bil hikmah untuk metode pembinaan akhlak santri lebih sulit dikuasai.
Jika yang diterapkan hanya satu metode dakwah, maka hasilnya kurang memuaskan. Karena santri dalam Pondok Pesantren tersebut sangat heterogen, jadi perlu adanya penanganan/pembinaan akhlak santri dengan beberapa macam metode. Dan Alhamdulillah hal ini tidak luput dari perhatian para Asatidz dan pengasuh, mereka menerapkan dua metode dakwah sekaligus yang saling mengisi. 
Efektivitas dari metode dakwah bil lisan dan bil hikmah akan terasa selama tiga bulan. Suatu contoh, Santri yang dulunya gemar merokok ketika dibenturkan dengan kedua metode tersebut, lambat laun tidak merokok. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa hal :
1.      Dalam tata tertib Pondok Pesantren tersebut dilarang merokok.
2.      Pengasuh dan para Asatidz dalam pengajarannya tidak pernah merokok.
3.      Selalu ada himbauan untuk tidak merokok, terutama dari Pengasuh Pondok Pesantren tersebut.
4.      Ada sanksi yang begitu berat ketika melanggar tata tertib Pondok pesantren Darul Yatama As Syifa’.
Pondok Pesantren Darul Yatama As Syifa’ melarang keras para santrinya untuk merokok, ini merupakan salah satu pola pembinaan akhlak oleh Pondok Pesantren Darul Yatama As Syifa. Dan hal terbukti ampuh dalam pembinaan akhlak santri[2].


[1] Irfan Hielmy, Metode Dakwah bil Hikmah, Yogyakarta, Mitra Pustaka : 2002,  h 71
[2] Hasil wawancara dengan Bp. K. Abdullah Manaf, AH (Pengasuh Ponpes Darul Yatama As Syifa’) pada tanggal 31 Desember 2011

2 komentar: