Jumat, 06 Januari 2012

Bab III

BAB III
PENGUMPULAN DATA

A.      Gambaran Umum
Pondok Pesantren Darul Yatama As Syifa’ merupakan sebuah ponpes yang baru didirikan pada tahun 2007. Terletak di ujung Desa Petekeyan, tepatnya di RT 18 RW 04 Petekeyan Tahunan Jepara. Sebagian besar santrinya merupakan anak yatim, dan sisanya merupakan santri ghoiru mukim[1].
Berikut ini gambaran umum dari Pondok Pesantren Darul Yatama As Syifa’ :
1.   Progam dan Kegiatan
Pondok Pesantren (Ponpes) dan Darul Yatama Assyifa’ mempunyai program dan kegiatan pendidikan sebagai berikut:
1.      Jam’iyyah Rebana Maulid Habsyi.
Dilaksanakan rutin setiap malam Jum’at  oleh santriwan-santriwati.
2.      Jam’iyyah Rebana Maulid Al-Barjanji.
Dilaksanakan rutin setiap malam Senin oleh para santri dan masyarakat sekitar.
3.      Jam’iyah mengaji Surat Yasin, Mulk dan Waqi’ah.
Dilaksanakan rutin setiap hari Jum’at ba’dal Shubuh.
4.      Ziarah Makam
Dilaksanakan rutin setiap malam Jum’at Kliwon dimakam simbah K. Abdillah Waliyullah desa Petekeyan.
5.      Istighosah Qubro.
Dilaksanakan rutin setiap malam Jum’at Wage Jam 22.00 WIB yang diikuti oleh khalayak masyarakat sekitar dan luar desa yang dipimpin Bpk. Mulyadi dan dilanjutkan Ceramah Agama oleh Bpk. K. Nur Hamid.
6.      Santunan anak-anak yatim (Yatama) dan Jompo dan lain-lain.
Dilaksanakan rutin setiap dua tahun sekali tepatnya pada bulan Romadlan dan Bulan Muharram. Adapun jumlahnya mencapai 83 orang diantaranya anak-anak yatim 23 anak dan jompo kurang lebih 60 orang.
2.   Pendidikan dan Pengajaran
Pendidikan dan pengajaran di Pondok Pesantren dan Darul Yatama Assyifa’ mempunyai dua program diantaranya adalah :
1.      Sistem Sorogan
            Sistem pendidikan dan pengajaran dengan sistem sorogan ini dilaksanakan setiap selesai sholat fardlu dan diikuti oleh santriwan santriwati yang mukim atau non mukim berjumlah 48 anak. Sedang Kitab-kitab yang dipelajari adalah Al Qur’an  ( Bil Ghoib dan Bin Nadhor ) dan kitab-kitab kuning /salaf.
2.      Sistem Kemadrasahan
            Pondok Pesantren dan Darul Yatama Assyifa’ juga sudah mempunyai Lembaga Pendidikan dengan sistem Kemadrasahan diantaranya :
-          Madrasah Tajhiziyyah ( Madrasah Persiapan )
Madrasah Tajhiziyyah ( Madrasah Persiapan ) dengan disingkat menjadi MTj bertujuan untuk menyiapkan anak-anak murid menuju Madrasah Awaliyah dengan ditempuh 3 tahun dalam 3 kelas. Alhamdulillah Di Madrasah ini sudah ada murid berjumlah 41 anak.
-          Madrasah Awwaliyah
      MAw (Madrasah Awwaliyah) adalah Madrasah yang diperuntukan  bagi anak-anak peserta didik tingkatan awal, dimana Madrasah ini ditempuh dalam waktu tiga tahun atau tiga kelas.
B.       Pesantren Darul Yatama As Syifa’
a.                                                                                                                                                                                         Sejarah
1. Awal mula, dari sebuah Jam’iyah Rebana Al-Mustamir As Syifa’
Pondok pesantren dan Darul Yatama Assyifa’ didirikan oleh suatu Jam’iyah Rebana yang bernama Rebana Al-Mustamir As Syifa’ yang digagas oleh Simbah Hasan Al-Mangli dan Simbah Kyai Mukhtar dan dimotori oleh Bapak Mulyadi, Bapak Sugiono, Bapak Mustofa, Bapak Mukayat, Ibu Siti Rohmah, Ibu Ulfa Nadlifah, Bapak Suyono dan kawan-kawan, tepatnya di sebuah desa kecil yaitu desa Petekeyan RT.18 RW. 04 Kecamatan Tahunan kabupaten Jepara.
Jam’iyah Rebana Al Mustamir As Syifa’ sendiri digagas dan didirikan oleh tokoh-tokoh tersebut di atas sejak tahun 1997 dengan tujuan mensyi’arkan agama Islam lewat seni kerakyatan yaitu Rebana atau masyarakat Jawa menyebutnya dengan istilah “Terbangan”.
Setelah berjalan beberapa tahun dengan lambat laun rebana tersebut berkembang dan dikenal oleh masyarakat luas dan masyarakat sangat antusias menyambutnya. Hal ini bisa diketahui dengan diundangnya rebana ini dalam setiap mereka mempunyai hajatan misalnya: Resepsi penikahan (Walimatul Ursy), Resepsi khitan (Walimatul Khitan) dan resepsi pemberian nama pada kelahiran anak (Walimatut Tasmiyah), serta acara-acara lain.
Dalam pendirian rebana ini, Simbah Mangli berpesan, “Bila dari Rebana ini menghasilkan kas, maka jangan sampai lupa dengan anak-anak yatim untuk disantuni”. Oleh karena itu, pengurus rebana mempunyai program dan bertekad untuk setiap tahun mengadakan Santunan Anak Yatim dan Jompo. Maka dengan Rahmat dan Ijin Allah SWT, program ini benar-benar berjalan sampai sekarang.
Guna mendukung pelestarian program mulia ini, dari Bapak Mulyadi selaku pimpinan mempunyai inisiatif membeli sound system, tratak, kursi dan perabot persewaan lainnya yang dihasilkan dari pekerjaan beliau yaitu pengobatan alternatif (Pijat). Sehingga dari usaha persewaan ini dapat mendukung program Santunan Anak Yatim dan Jompo, karena setiap orang menyewa maka ada sebagian hasilnya untuk Kas Santunan.
Mbah Mul (sebutan akrab dari Bapak Mulyadi) mempunyai seorang guru yang bernama Simbah Kyai Ma’sum Lawalata dari Banyuwangi. Oleh gurunya itu, Mbah Mul diperintahkan supaya mendirikan sebuah Padepokan. Bertepatan dengan hal itu, Beliau juga mempunyai keinginan membuat sebuah Pondok Pesantren untuk menampung dan mendidik anak-anak yatim. Maka mengacu pada keinginan tersebut serta didasari niat yang tulus ikhlas serta mulia dan tekad yang kuat serta mendapatkan restu dari gurunya yang lain yaitu Habib Ja’far Al-Kaff, maka Beliau mulai mengumpulkan dana untuk terwujudnya cita-cita tersebut.
Alhamdulillah dengan pertolongan Allah dalam kurun waktu yang tidak terlalu lama, Mbah Mul sudah bisa mengumpulkan dana untuk membangun sebuah bangunan pesantren yang sebagian dana tersebut dihasilkan dari hasil pengobatan alternatifnya di Malaysia[2].
2. Berdirinya Pondok Pesantren (Ponpes) dan Darul Yatama Assyifa’
Tepatnya pada hari Senin tanggal 22 Agustus 2005, dimulailah pembangunan gedung Pondok Pesantren (Ponpes) dan Darul Yatama Assyifa’ yang bertempat di sebidang tanah milik mbah Mul yang memang sudah diwaqofkan untuk Pondok. Prosesi Peletakan batu pertama dilakukan oleh Bapak Bupati Jepara yakni Bapak Drs. H. Hendro Martojo, MM. yang disaksikan oleh tokoh masyarakat setempat dan oleh masyarakat desa Petekeyan.
Pembangunan Ponpes Alhamdulillah berjalan dengan lancar yang manasebagian dananya dibantu oleh para dermawan yang menjadi pasien Mbah Mul yang menyatakan dirinya menjadi Donatur Tetap. Diantara para dermawan yang mejadi donatur pendirian Pondok Pesantren (Ponpes) dan Darul Yatama Assyifa’ yaitu : H. Asyhar dari Malaysia, H. Anton dari Riau, sebagian dari anggota staf kepolisian Jepara dan lain-lain.
Dari proses pembangunan ponpes ini, maka pada tahun 2007, pembangunan sudah mencapai 70 % dan diresmikan penggunaanya oleh Bapak Bupati Jepara pula bertepatan pada hari Selasa tanggal 6 Januari 2009.
Sesuai dengan nama dan logo yang digunakan, Pondok Pesantren (Ponpes) dan Darul Yatama Assyifa’ mengemban visi dan misi untuk ikut andil mengentaskan anak bangsa dari kebodohan, menambah dan meningkatkan ilmu pengetahuan, pemahaman ilmu agama Islam dan membentuk anak-anak yang berakhlakul karimah sesuai dengan ajaran Rosulullah Nabi Muhammad SAW.
b. Struktur
            Berikut ini adalah struktur kepengurusan Pondok  Pesantren Darul Yatama As Syifa’ :
Pelindung              :     Petinggi Petekeyan
Penasehat              :     Mulyadi
Pengasuh               :     K. Abdullah Manaf, AH
Ketua Pengurus     :     Mustofa, A.Ma
Sekretaris              :     Mukayat, A.Ma
Bendahara             :     Nur Saim
            Dewan Asatidz :
-          Abdul Syukur, AH
-          Abdur Roqib
-          Nur Rohman
-          Ulfa Nadhifah
-          Rohmiyati
-          Ahmad Syafii
-          Siti Muarofah
-          Titik Muyanfau
-          Ika Maya Susanti
         c.  Lingkungan
  Pondok Pesantren Darul Yatama As Syifa’ terletak di RT 18 RW 04 Petekeyan Tahunan Jepara. Dimana lokasinya cukup terpencil dari keramaian kota, suara bising industri meubel dan jalan raya. Hal ini menyebabkan ponpes tersebut tenang dan damai, begitu juga masyarakatnya yang santun dan beriman. Lingkungan seperti ini sangat cocok untuk pengembangan akhlak santri. Pola-pola animisme dan dinamisme tidak tampak lagi dikalangan masyarakat.
d.      Masyarakat dan Pesantren Darul Yatama As Syifa’
               Sejak Ponpes ini didirikan pada tahun 2007 lalu, masyarakat selalu berperan aktif dalam membantu pembangunan maupun pengoperasionalannya  sehari-hari. Hal ini terbukti dengan kedekatan emosional antara masyarakat dan Pesantren Darul Yatama As Syifa’ dan juga hampir semua anak-anak lingkungan sekitar Pesantren Darul Yatama As Syifa’ mengaji di sana[3].
C.  Akhlak Santri Ponpes Darul Yatama As Syifa’
Jumlah keseluruhan santri Ponpes Darul Yatama As Syifa’ adalah 150. 90 diantaranya perempuan dan sisanya 60 santri adalah laki-laki. Menurut Pengasuh dan Dewan Asatidz Ponpes Darul Yatama As Syifa’, 90 % santrinya berakhlak mahmudah dan 10 % nya berakhlak Madzmumah. Hal ini terbukti dengan  pengamatan sehari-hari yang dilakukan oleh pihak Ponpes.
Banyak sekali penyebab pemrosotan akhlak santri, dua diantaranya adalah[4]:
1. Pengaruh Teknologi : Hp, Play Stations (PS) , Internet, TV   
2. Pengaruh Lingkungan : Orang tua, teman, masyarakat.
D.  Metode Pembinaan Akhlak Santri Darul Yatama As Syifa’
Dalam kesehariannya, kami melihat ada 2 metode pembinaan akhlak santri pada Ponpes Darul Yatama As syifa’ yaitu[5] ;
1. Metode Dakwah Bil Lisan
    Metode dakwah dengan lisan (billisan), maksudnya dengan kata-kata yang lemah lembut, yang dapat difahami oleh santri, bukan dengan kata-kata yang keras dan menyakitkan hati. Sabda Rasulullah :
“ Siapa di antara kamu melihat kemunkaran, ubahlah dengan tangannya, jika tidak mampu, ubahlah dengan lisannya, jika tidak mampu, ubahlah dengan hatinya, dan yang terakhir inilah selemah-lemah iman.” (H.R. Muslim).
Contoh: Ceramah dalam majlis taklim, dan dalam kehidupan sehari-hari.
2. Metode Dakwah  Bil Hikmah.
    Dakwah bil Hikmah yakni menyampaikan dakwah dengan cara yang arif bijaksana, yaitu melakukan pendekatan sedemikian rupa sehingga pihak obyek dakwah mampu melaksanakan dakwah atas kemauannya sendiri, tidak merasa ada paksaan, tekanan maupun konflik. Dengan kata lain dakwah bi al-hikmah merupakan suatu metode pendekatan komunikasi dakwah yang dilakukan atas dasar persuasif.
“ Serulah [ manusia ] kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik, dan bantahlah mereka dengan cara yang baik ….“ [ Q.S. An-Nahl 16: 125 ].
Dalam kitab al-Hikmah fi al dakwah Ilallah ta’ala oleh Said bin Ali bin wahif al-Qathani diuraikan lebih jelas tentang pengertian al-Hikmah, antara lain:
Menurut bahasa:
·         Adil, ilmu, sabar, kenabian, Al-Qur’an dan Injil
  • Memperbaiki (membuat manjadi lebih baik atau pas) dan terhindar dari   kerusakan
·         Ungkapan untuk mengetahui sesuatu yang utama dengan ilmu yang utama
·         Obyek kebenaran(al-haq) yang didapat melalui ilmu dan akal
·         Pengetahuan atau ma’rifat.
            Menurut istilah Syar’i:
·         Valid dalam perkataan dan perbuatan, mengetahui yang benar dan mengamalkannya, wara’ dalam Dinullah, meletakkan sesuatu pada tempatnya dan menjawab dengan tegas dan tepat.
Contoh : Kita ingat bagaimana Rasulullah Saw tidak marah saat seorang kaum musyrik meludahi beliau setiap pergi ke masjid. Suatu hari, ketika Rasulullah Saw pergi ke masjid, beliau merasakan keanehan karena orang yang setiap saat meludahi beliau setiap akan pergi ke masjid tidak ada. Sesampainya di masjid Rasulullah Saw menanyakan kepada para sahabat di mana orang itu berada. Lalu Rasulullah Saw memperoleh jawaban bahwa orang yang meludahi beliau jatuh sakit. Setelah mendengar Jawaban itu, Rasulullah datang membesuk orang tersebut dan mendoakan kesembuhan baginya. Akhirnya, orang tersebut kemudian menyatakan diri sebagai Muslim.
            Metode ini juga sering digunakan pada pembinaan akhlak santri, karena metode ini secara langsung dapat dilihat makna dan efeknya.
















[1] Hasil wawancara dengan Bp. K. Abdullah Manaf, AH (Pengasuh Ponpes Darul Yatama As Syifa’) pada tanggal 29 Desember 2011.
[2] . Hasil wawancara dengan Bp. Mulyadi (Penasehat Ponpes Darul Yatama As Syifa’) pada tanggal 29 Desember 2011.
[3] . Hasil wawancara dengan Bp. Fathur Rahman, S.Pd.I (Masyarakat sekitar Ponpes Darul Yatama As Syifa’) pada tanggal 30 Desember 2011.
[4] Hasil wawancara dengan Bp. K. Abdullah Manaf, AH (Pengasuh Ponpes Darul Yatama As Syifa’) pada tanggal 30 Desember 2011.
[5] Hasil wawancara dengan Bp. Mustofa, A.Ma (Ketua Pengurus Ponpes Darul Yatama As Syifa’) pada tanggal 30 Desember 2011.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar